• Puasa untuk Ibu Hamil, Apakah Aman untuk Kesehatan?

    Puasa untuk Ibu Hamil, Apakah Aman untuk Kesehatan? 

    Puasa memang memiliki Manfaat yang baik untuk kesehatan. Namun, bagi ibu hamil yang ingin berpuasa, apakah aman untuk kesehatan? Setiap ibu hamil memiliki kesehatan dan usia janin yang berbeda. Oleh karena itu, tidak ada standar yang tetap dalam menentukan bisa atau tidaknya ibu hamil berpuasa saat masa kehamilannya.

    Puasa untuk ibu  hamil memerlukan keseimbangan cairan dan nutrisi yang sangat ketat karena mengandung berbagai perubahan dalam tubuh calon ibu dan mengandung Si Kecil yang perlu mempertimbangkan asupan nutrisinya.

    Meskipun kontroversi tentang tidak bolehnya ibu hamil tidak menemukan titik terang, tetapi berpuasa saat sedang tidak perlu mendapat bantuan. Saat berpuasa, tubuh akan memproduksi senyawa keton yang dapat memberikan hasil negatif pada kandidat bayi.

    Saat masa kehamilan, ibu hamil perlu memperhatikan nutrisi untuk perkembangan Si Kecil, kembangkan simpanan lemak untuk mengasuh dan berat bayi. Hal ini sangat penting bagi ibu hamil.

    Puasa di masa kehamilan bisa menyulitkan calon ibu untuk mendapat asupan nutrisi dan kalori yang perlu disetujui untuk mendapatkan ibu dan melahirkan. Pada masa kehamilan, ibu perlu menambah asupan kalorinya kurang dari 300 kalori.

    Menemukan penelitian tentang ibu hamil dapat menurunkan kadar gula darah dan membuat calon ibu kesulitan untuk mendapatkan pergerakan janin. Sementara mengetahui frekuensi pergerakan janin sangat penting, terutama saat membahas persalinan. 

     

    Risiko yang bisa dialami kompilasi berpuasa di masa kehamilan

    Puasa untuk ibu hamil. Salah hanya masalah kekurangan zat, sebagian besar saat trimester tiga, yang dapat meningkatkan peluang anak-anak yang mengalami anemia saat ulang tahun yang lalu. Saat ibu hamil berkuasa, juga bisa mengurangi asupan zat untuk buah hati. 

    Puasa untuk ibu hamil menentang untuk menimbulkan berbagai risiko lain, seperti: 

    • Berat badan yang sedikit lebih rendah dari normal, khususnya saat puasa dilakukan di trimester pertama 
    • Akan merasa lemas 
    • Melahirkan bayi secara prematur   

    Trimester tiga atau di bulan ketujuh hingga kesembilan biasanya seorang ibu hamil sudah siap melahirkan. Meski demikian, asupan dalam jumlah yang cukup dibutuhkan janin karena terus berkembang.

    Seseorang di trimester tiga diperbolehkan puasa ketika tekanan darah normal, tidak ada anemia, tidak memiliki sakit gula, janinnya baik, dan berat bayi sudah sesuai.
     

    Namun, risiko-risiko di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Bahaya puasa untuk ibu hamil dan janin juga masih membutuhkan studio tambahan, khusus di pertumbuhan janin dan potensi lahir prematur. Jika keluhan tersebut masih ada, seseorang perlu mengonsultasikannya ke dokter. Namun, jika semua kondisi dirasa baik maka ibu hamil mengizinkan untuk berpuasa. 

     


    Tags Tags : ,
  • Commentaires

    Aucun commentaire pour le moment

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Ajouter un commentaire

    Nom / Pseudo :

    E-mail (facultatif) :

    Site Web (facultatif) :

    Commentaire :