-
Sedot Lemak Tidak Sebatas Untuk Tampil Langsing Saja
Liposuction, atau lebih dikenal dengan istilah sedot lemak, merupakan sebuah prosedur yang menggunakan teknik isapan untuk menghilangkan lemak di daerah-daerah tertentu di tubuh Anda, misalnya di bagian perut, pinggang, panggul, bokong, leher, dan juga lengan. Sedot lemak juga membentuk daerah tersebut. Selain dikenal dengan istilah liposuction, beberapa orang juga mengenal sedot lemak dengan istilah lipoplasty. Sedot lemak bukanlah suatu metode penurunan berat badan, dan bukan pula sebuah alternatif untuk menurunkan berat badan. Apabila Anda memiliki berat badan berlebih atau menderita obesitas, Anda akan lebih banyak kehilangan lemak dengan cara perpaduan antara diet dan olahraga dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari sedot lemak.
Selain untuk fungsinya yang sebatas kosmetik dan estetika, sedot lemak juga dapat dijadikan alternatif untuk merawat beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti:
· Lymphedema. Ini merupakan sebuah kondisi kronis dan terjadi dalam jangka waktu yang lama akibat kelebihan cairan yang disebut dengan getah bening di jaringan tubuh yang menyebabkan busung atau pembengkakan. Busung ini biasanya terjadi di bagian lengan atau kaki. Proses sedot lemak terkadang dilakukan untuk mengurangi pembengkakan, rasa tidak nyaman, dan juga rasa sakit.
· Gynecomastia. Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk di bawah payudara seorang laki-laki.
· Lipodystrophy syndrome. Lemak dapat menumpuk di salah satu bagian tubuh dan tidak menumpuk di bagian tubuh lain. Tentu saja ketidakseimbangan ini menyebabkan penampilan seseorang terlihat aneh. Untuk mengatasi hal tersebut, sedot lemak digunakan untuk memperbaiki penampilan seseorang dengan menyediakan tampilan distribusi lemak tubuh yang terlihat lebih alami.
· Turun berat badan secara ekstrim setelah obesitas. Seseorang yang tadinya menderita berat badan berlebih yang kehilangan 40 persen dari indeks masa tubuhnya, mungkin akan membutuhkan perawatan untuk menghilangkan kulit berlebih dan beragam ketidaknormalan lain.
· Lipomas. Yaitu sebuah tumor lemak yang jinak. Sedot lemak menjadi alternatif untuk mengatasi hal ini.
Risiko sedot lemak
Meskipun pada umumnya sedot lemak hanya dilakukan untuk faktor estetika saja, bukan berarti prosedur medis ini tidak memiliki risikonya sendiri. Sama halnya dengan jenis operasi massif lain, sedot lemak membawa risiko seperti pendarahan dan adanya reaksi akibat anestesi. Selain itu, ada kemungkinan timbul komplikasi akibat sedot lemak, seperti:
· Ketidakteraturan bentuk tubuh. Kulit terlihat menggelembung, bergelombang akibat penyedotan lemak yang tidak seimbang. Selain itu, kulit juga akan berubah menjadi tidak elastis dan kemampuan kulit dalam menyembuhkan diri menjadi berkurang. Perubahan-perubahan ini bisa menjadi sebuah dampak yang permanen. Selain itu, kerusakan di bawah kulit akibat kanula yang dimasukkan saat prosedur sedot lemak berlangsung dapat menunjukkan tampilan noda kulit permanen yang tidak dapat dihilangkan.
· Akumulasi cairan. Kantung cairan sementara (seroma) dapat timbul di bawah permukaan kulit. Cairan ini harus dikuras menggunakan jarum.
· Mati rasa. Anda mungkin akan merasakan mati rasa yang sementara atau bahkan permanen di area yang dilakukan proses sedot lemak. Selain itu, iritasi saraf sementara juga dapat terjadi.
· Infeksi. Infeksi kulit merupakan suatu efek samping yang jarang terjadi, namun sangat mungkin terjadi. Infeksi kulit yang parah dapat mengancam jiwa.
Selain itu, setelah sedot lemak, pembengkakan bisa terjadi dan akan hilang setelah beberapa minggu. Orang yang ingin melakukan sedot lemak harus sudah berusia lebih dari 18 tahun. Apabila Anda tertarik dengan prosedur medis ini, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter tentang manfaat dan risiko yang dapat ditimbulkan.
Tags : sedot lemak, tips kesehatan, tren kesehatan
-
Commentaires